Cerita Sex Hadiah Ulang Tahun Ku Adalah Ngentot

Cerita Sex Hadiah Ulang Tahun Ku Adalah Ngentot


Skidipapap - Hari itu sabtu, cocok dalam minggu dihari kelahiranku yang ke-17, jadi orang tuaku menyengaja membuat pesta Lagi Tahun untukku, anak lelaki hanya satu. Maklum saya anaknya pemalas sekali masalah pesta-pestaan, alias kutu buku sekali serta smart di sekolah, berlainan dengan kakak perempuanku yang hanya satu , badung serta ogah-ogahan jika diminta belajar (walau sebenarnya pandai sekolahnya loh, sampai lulus SMU ia belum pernah lolos dari posisi 10 besar dalam rangking sekolahnya).

Basic kakak cewekkku ini badung, ia tidak ada sepanjang sore hari waktu berlangsungnya pesta, ke mana ya, saya jadinya cukup susah dikit. Bukan menginginkan hadiah darinya, tetapi dengan hadirnya saja saya pasti akan suka sekali, sebab minimum saya dapat menunjukkan pada rekan-rekan cewekku di sekolah (yang kuundang ke pestaku) jika dikeluargaku ada juga cewek kecenya yang tidak kalah kece dari semua rekan paling kece di sekolahku).
Cocok acara mau selesai, yakni acara disco bebas, saya bengong-bengong lihat teman-temanku ajojing, nah kakak cewekku hanya satu pulang juga. Wah bahagia sekali saya, maklum kami memang hanya 2 bersaudara, tidak mempunyai saudara kandung lain. Ia sich telah kuliah tahun ke-2, sedang saya masih SMU kelas 2.
“Jon.. selamat Lagi Tahun yah.. sorry saya kagak bawa serta hadiah..” kata Fifi sekalian ajukan tangannya untuk bersalaman sesudah lihat tumpukan hadiah diatas meja. Wah ia pulang waktu temanku belum bubar saja saya telah bahagia sekali, boro-boro memikirkan hadiah deh, habis salaman kupeluk kakakku dengan kegirangan (kami memang akrab sekali sebetulnya, jadi biasa saja pelukan). Kakakku tidak lupa memberi suatu yang membuatku terkejut , yakni ciuman di pipi kiri-kanan di muka teman-temanku. Gile bener.. akrab sich akrab sama kakak, tetapi untuk ciuman baru kesempatan ini kuterima semenjak bergerak dewasa. Di belakang sich terdengar suara tepok tangan dari teman-temanku. Mungkin buat yang belum kenal dipikirnya pacarku hadir kali, tetapi buat yang sudah mengetahui yah entahlah apa pikirannya deh. Habis meskipun kakakku tingginya 170 cm, tetap harus kalah tinggi denganku yang 175 cm waktu itu.
Terkadang, saya memang senang memikirkan bentuk badan Fifi. Soalnya memang ia kece sich. Lebih semenjak saya alami mimpi basah pertama-tama waktu SMP 1 dahulu. Lah yang kuimpikan saja kakakku kok, si Fifi ini. Mukanya seperti artis Hongkong deh, putih cantik serta betul-betul kece berat intinya. Terhebat waktu saya lihat ia hanya berbikini waktu berenang, selebihnya wah hanya dalam mimpi. Sedang untuk pacaran. Wah saya tidak berani, soalnya cita-citaku rangking satu selalu, serta idolaku yah si Fifi yang telah ada semenjak mimpi basah pertama-tama dahulu. Bingung yah?
Waktu ingin bubaran pestanya, temanku yang menjadi DJ iseng sekali, ia muterin lagu buat slow dance, serta saya diminta ajak cewek pilihanku (umumnya sich jika masa-masa ini, yang ultah ngajak orang yang di taksirnya untuk berdansa) turun serta mengenalkan pada semua tamu, wah brengsek. Memang gosipnya ada banyak cewek yang naksir padaku di sekolah, tetapi saya cuek bebek, kurang demikian perduli sama mereka, walau sebenarnya mereka-mereka itu kece serta cantik-cantik loh, serta rebutan cowok-cowok di sekolahku. Bukan apa-apa, jika saya naksir yang satu kan yang lain akan hilang, mundur teratur, nah mendingan saya tidak pilih satu orangpun? jadinya dapat memelekat sama semua cewek kece.
Nah rekan brengsek ini menyuruhku untuk ajak satu cewek untuk slow dance, seakan menginformasikan siapa cewek pilihanku. Yah susah dong.. Gile juga. . Tetapi akalku jalan cepat sekali, si Fifi kudatangi meskipun mojok di dekat orang tuaku (tetapi tidak bercakap, jadi buat yang belum kenal Fifi, tetap harus memandang Fifi hanya temanku). Fifi cukup kaget dikit waktu tahu serta sadar ia yang kuajak slow dance, tetapi belum memberi komentar apa-apa. Demikian kami masuk ke tengahnya ajang slow dance, di dalam kerumunan pasangan lain baru Fifi berbisik, “Jon… kok ngajak saya slow dance-nya sich?”
“Iya Fi.. saya belum mempunyai cewek sich..”
“Kan banyak rekan elu yang kece-kece tuch..” masih sekalian berbisik.
“Yang kece sich banyak Fi.. tetapi yang sekece kamu mana ada..” rayuku pada kakak sendiri.
“Gelo loh.. cewek kece banyak demikian disia-siakan..”
“Beneran Fi.. tidak ada yang cantik serta dewasa seperti kamu, semua ABG doang..”
Fifi tidak menjawab , tetapi menyimpan kepalanya pada pundakku. Harum rambutnya tadi sore keramas bercampur dengan dikit keringat kepalanya di hidungku demikian merangsangnya. Demikian kugeser kepalaku dikit mendekati telinganya , kesempatan ini semakin jelas saya mencium minyak wangi si Fifi yang digunakan pada belakang telinga. Kakakku ini dahsyat loh, senang menggunakan minyak wangi lelaki! Serta saya ikuti ia dalam merk minyak wangi. Hanya sehubungan berbau tubuh kami beda sedikit yah tetap harus saya terangsang mencium berbau kombinasi minyak wangi serta berbau tubuh Fifi. Batang kemaluanku ngaceng berat saat itu.
Demikian Fifi sadar, saya membaui seputar belakang telinganya, ia memelukku lebih erat . Alamak.. Cukuplah berasa payudaranya mendesak dadaku. Wow.. empuk-empuk nikmat (memang nikmat?!) Intinya memunculkan sensasi tertentu. Mungkin yang rasakan nikmat si cewek kali jika bersentuhan dada demikian. Saya jadi lelaki sich rasa-rasanya enak-enak saja.
Selama lagu yang satu itu, tanganku yang tidak menggenggam tangan Fifi kusuruh menelusuri punggungnya. Dari dekat lehernya sampai ke pinggangnya. Sehubungan Fifi menggunakan gaun malam mini, yah ia tak perlu gunakan rok-rok semua dong, kan jadi satu sama atasan, eh pakaian terusan itu. Mini tuch maksudku masih setinggi pertengahan paha. Nah waktu saya mengusap-usap pinggang Fifi, saya tidak demikian rasakan terdapatnya garis celana dalamnya.
Muncul kemauan isengku pada kakak sendiri, sekaligus ingin tahu juga.
“Fi.. kamu tidak gunakan celana dalam yah?” kataku sekalian berbisik di telinganya.
“Eh.. enak saja.. saya gunakan tahu.. nakal loh Jon nanyanya!” jawab Fifi sekalian berbisik.
“Kok tidak terasa dipegang Fi.. batas celana dalamnya..” bisikku ingin tahu.
“Coba elu rabanya turun sedikit..” balas Fifi sekalian berbisik juga.
Lalu kuraba ikuti petunjuknya, kesempatan ini buah pantatnya harus terpaksa kuraba-raba. Serta merabanya semakin turun saja. Benar , pada akhirnya bertemu serta kutelusuri garis batas celana dalamnya. Dilihatin orang nih dansanya. Nekat kali saya meraba semakin ke bawah. Ha! Gile apa.. ini kakak sendiri friends. Rabaanku berjalan ke samping saja, menelusuri pelan-pelan garis celana dalam Fifi yang memang kelihatannya hanya segaris itu. Oh.. saya tahu saat ini, celana dalamnya mode tali saja serta dipakainya berupa V.
“Fi.. celana dalam elu modelnya aneh sekali sich.. karena itu kukirain barusan kagak pakai celana,” kataku masih berbisik.
“Makanya elu mencari pacar serta pacaran.. kelak jadinya tahu..” balas Fifi masih bisik-bisik saja.
“Kalo pacarku seperti kamu sich bisa saja Fi..” balasku mesra.
Wah pembaca, janganlah bingung kami dapat ngomong bebas ini kan sebab memang akrab.
Dalam kepalaku muncul perasaan cemburu dikit waktu itu. Wah.. sialan siapapun nih yang telah pegang-pegang si Fifi sampai ia butuh gunakan celana dalam sexy semacam itu. Sialan… ingin kuhajar saja rasa-rasanya. Belum tahu kali tuch cowok, adiknya Fifi jawara taekwondo, karate sekaligus juga Merpati Putih.
Eh enak-enak memeluk Fifi sekalian goyang-goyang lagunya habis.. sialan, temanku ganti jadi disco . Yah telah bubaran deh slow dance-ku serta Fifi. Saya masih melihat-lihat rekan yang lain, si Fifi menghilang entahlah ke mana. Sebab acara paling akhir pesta rumahan ialah disco, yah tidak lama sesudah itu bubar deh pestanya, masak anak SMU pesta di rumahan sampai melalui jam 12 malam sich? tidak sopan dong (anak rangking 1 nih yang katakan, saya!).
Persis jam 12 melalui 5 menit, rekan paling akhir tidak terlihat mobilnya. Saya yang lelah sekali rasa-rasanya ingin tidur saja deh, sekalian memikirkan Fifi. Ke mana yah ia? Masalah hadiah besok saja lah. Mustahil ada yang ngambil ini. Saya naik ke atas serta langsung masuk ke kamarku. Melepas baju dahulu lalu masuk kamar mandi pribadi serta bersih-bersih. Masih bugil saya balik ke ruang ranjang. Ah umumnya tidur gunakan CD, kesempatan ini ingin nyobain bugil ah, telah gede ini, kan 17 tahun. Yah badanku yang gede serta anuku cukuplah gede kok. Panjangnya sich hanya 15 cm saja.
Sebab AC kamarku cukuplah dingin, saya biasa tidur menggunakan selimut (Tidak lucu sebetulnya, jika mengerti kesehatan, waktu tidur itu bagusnya badan kita tidak dalam kondisi ‘terikat’ serta hawa yang kita hirup semestinya memang seputar 18-24 derajat celsius. Janganlah lebih panas serta janganlah lebih dingin. Itu baru tidur sehat. Eh ini kata dokter Joni loh hehehe coba saja iseng bertanya dokter beneran.) Kan bule-bule dalam film banyak yang tidur bugil toh?
Masih berbaring, pikiranku melamun pada momen slow dance bersama dengan Fifi, kakak tercintaku. Waktu dance barusan saya sich lupa apa ngaceng atau tidak, tetapi waktu memikirkan saya inget. Ngaceng kenceng! Gile kupegang si Junior, justru semakin membuat tenda di selimutku jadinya. Yah kuusap-usap sayang deh juniorku. Tentunya sekalian memikirkan bagaimana bentuk badan si Fifi yang polos dalam kondisi bugil sepertiku, ditambah lagi sekalian menari bersama. Wow.. asik loh.
Saya berhayal.. Badan si Fifi mulus tanpa ada cacat (kelihatannya memang tidak pernah luka sich, paling sisa suntikan cacar di pahanya) payudaranya yang cukup mantap jika dipegang, dengan puting lumayan besar hingga enak dikulum. Lalu perutnya yang datar serta rata sebab hobbynya aerobic serta fitness, serta pantatnya yang aduhai montoknya, barusan saja waktu kupegang waktu slow dance mantap sekali rasa-rasanya.



Eh enak-enak berhayal demikian, tidak diduga pintu kamarku diketok. Tok.. tok.. tok.. hanya 3x serta tidak kencang. Sebab rutinitas mengawasi privasi di keluarga kami, sebelum masuk harus ketok pintu dahulu, saya sich belum pernah menutup pintu.
“Siapa?” tanyaku.
“Aku Jon..” jawab suara yang tidak asing , kelihatannya berbisik tuch.
Wharakadah! gadis yang sedang kuimpi-impikan ada mendatangiku friends! Saya terdiam bingung.
“Jon.. elu belum nyenyak kan?” bertanya Fifi dari balik pintu. Lalu diam menanti jawabanku. Wah bagaimana nih.. saya sedang bugil dalam selimut ini. Ah biarin deh.
“Boleh masuk Jon?” bertanya Fifi , walau sebenarnya saya baru ingin memerintahnya masuk, tetapi belum.
“Iya, masuk saja Fi..” kataku cukuplah keras agar jelas terdengar olehnya, jika pelan-pelan entar ia tidak jadi masuk , kan membuat susah jadinya.
Si Fifipun juga masuk, sesudah tutup pintu kamar, ia kembali serta, “Jon lampunya dinyalain yah?” bertanya Fifi. Maklum sebelum naik ranjang, lampu terangnya kumatikan, hanya bekas lampu kecil saja, jadi remang-remang. Wah benar idenya, jadi saya dapat lihat jelas badan Fifi, kelihatannya hanya menggunakan pakaian tidur waktu bayangannya kelihatan waktu masuk kamarku.
“Iya deh..” jawabku, lalu sadar, wah.. entar senjataku yang ngaceng terlihat dong!
“Eh…” belum saya ngomong , si Fifi telah menyalakan lampu. “Blar..” jelas deh.
Saya memerhatikan Fifi. Ia menggunakan pakaian tidur favoritku, sebab mode baby doll, terusan hanya melalui pantatnya sedikit, warna kuning muda serta cukup transparan. Umumnya jika ia berdiri membelakangi lampu sich terlihat bentuk tubuhnya, serta baju dalamnya. Kesempatan ini belum terlihat, kan lampunya di dalam ruang, sedang ia masih dekat pintu.
“Ada apa Fi?” tanyaku bingung serta bingung, ada apakah malam-malam saatnya tidur ini ia hadir yah? Jika masih sore sich saya tidaklah heran, paling ia ingin nanya masalah computer atau masalah mobilnya.
“Eh awalnya sorry loh Jon..”
“Kenapa?” langsung kupotong saja.
“Aku kan belum memberi hadiah buat elo.. kagak kepikir ingin memberi apa sich.” lanjut si Fifi coba senyum menghiburku kali. Wah bener juga.
Saya memang tidak sudah sempat pikirkan Fifi memberi hadiah ataukah tidak, ia ingin slow dance denganku saja rasa-rasanya saya bahagia sekali. Lalu saat ini ingin apalagi nih? “Ah tidak apa-apa Fi.. tidak permasalahan masalah kadonya.. saya mempunyai kakak sebagus elu saja telah adalah hadiah yang indah tiap hari..” kataku. Lalu si Fifi berjalan mendekati ranjang sekalian lihat mataku selalu. Wah untung tidak lihat mengarah juniorku. Masih ngaceng man! banyangkan sendiri deh cewek kece, seksi sedang ada di dekat kamu, di ranjang yang sedang bugil. Serta sekalian tersenyum manis sekali pada kamu.
Pada saat ia semakin mendekatiku, saya merubah ke tengah ranjang, jadi ia dapat duduk di pinggir ranjang jika memang ingin bercakap cukup lama. Nah waktu semakin dekat itu lampu kamar dibelakangi olehnya. Wow.. bayangan mulus tubuhnya yang prima sekali (tidak seperti gitar kok, tetapi melengkung serta meliuk indah) semakin jelas saja kelihatan. Benar saja ia duduk dekat pinggangku, persis samping pinggang serta juniorku yang ngaceng berat. Selimutku yang berubah membuat si junior mengangguk-angguk kegelian sebab gesekan itu. Tangan kiriku yang masih juga dalam selimut harus terpaksa memegangi si Junior nih. Fifi berlagak tidak lihat serta masih senyum manis sekali.
“Jon.. saya ingin memberi hadiah istimewa buat elu, tetapi.. elu tidak bisa narasi sama siapa saja , sepakat?” Langsung saya mengangguk, meskipun bingung menduga-duga hadiah istimewa apaan, apa Blow Job? Belum pasti, terusin saja baca ceritanya.
“Janji yah Jon..”
“Saya janji, Fifi kakakku tersayang..” kataku memperjelas dari sebatas mengangguk.
“Jon, Fifi ingin tahu.. kamu beneran tidak pernah pacaran? tujuannya nge-date berduaan ama cewek?” bertanya ia.
“Bener Fi.. kan setiap malam minggu, jika kagak ada pesta ultah, yah saya di dalam rumah saja kok surfing di internet, kamu sich kelayapan selalu justru ninggalin saya sendirian jika malam minggu” kataku, ia senyumnya semakin lebar.
“Jadi tidak pernah pegang-pegang badan cewek dong?” tanyanya , memancing sedikit.
“Yah pegang sich belum hanya kalau lihat seringkali?”
“Oh yah? dimana?” bertanya Fifi terkejut dikit.
“Di internet..” jawabku cepat, memang benar sich. Ia tersenyum .. bingung sepertinya lama-lama lihat Fifi tersenyum semakin manis saja tuch senyumnya, wah saya rasa-rasanya semakin suka serta bahagia sekali lihat bibirnya yang tersenyum.
“Jadi yang real serta asli tidak pernah dong?” kata Fifi masih dengan tersenyum. Bagiku ini bukan ledekan, tetapi perkataan ikhlas kakak pada adik yang memang akrab. Saya mengangguk.
“Fifi ingin kasih hadiah spesial, tetapi kamu harus janji tidak bisa ngapa-ngapain kalau kagak diminta. Ingin tidak?” bertanya Fifi, kakak tersayangku ini. Saya mengangguk.
“Eh janji dahulu..”
“Iya deh Joni janji Fifi sayang..” kataku memuaskan kemauan Fifi.
“Siap terima hadiah?” tanyanya sekalian menegakkan badannya yang semula duduk enjoy.
Saya mengangguk lalu mengatakan, “Siap boss..”
Fifi lalu menaiki ranjang, sekalian tangannya menggerakkan perlahan-lahan tubuhku untuk berubah dikit. Ranjangku sich ukuran 160 lebarnya, jadi muat saja jika ingin tidur berduaan. Lalu Fifi berlutut tegak di sampingku, melihat mataku lekat-lekat masih dengan senyum manisnya. Lalu dengan perlahan ia ambil ujung bawah pakaian tidurnya. Ops.. Fifi terlupa suatu.. cepat-cepat ia turun ranjang dahulu, ke arah ke lemariku yang ada componya, ia pilih cepat-cepat satu diantara CD lalu diputarnya. Nah ada lagu romantis, dipasangnya cukuplah keras tetapi tidak mengganggu keluar ruang. Mungkin sebatas agar perbincangan kami tidak terdengar saja kali. Lalu ia berjalan ke pintu serta menutup pintu.
Saya rasakan dikit bingung, ingin ngapain nih. Si Fifi kembali lagi ke sampingku, berlutut diatas ranjang sekalian melenggok menari ikuti irama lagu. Tangannya kembali lagi menggenggam ujung bawah pakaian tidurnya serta mulai memilin sedikit-sedikit, lalu menarik perlahan-lahan ke atas. Wah ini sich striptease. Kutungguin saja deh. Demikian bawah pakaiannya mulai naik setinggi bawah selangkangannya, saya semakin deg-degan! Cepat sekali naik perasaanku. Lalu ada celana dalamnya yang transparan serta seperti barusan waktu dansa berupa V serta sejumlah besar tali. Warnanya sich hitam, ada merahnya dikit persis di tengah dekat bawah pusarnya, eh tuch merah bunga kecil, hanya satu.
Edan friends.. bulu kemaluannya kelihatan. Belahan kewanitaannya sich teringat dalam bungkusan CD halus itu yang ikuti bentuk bibir kemaluannya. Wow.. sialan saya janji tidak bisa ngapa-ngapain. Wah pingin sekali untuk menjamahnya. Tangan kiriku sangat terpaksa memegangi juniorku deh. Semakin keras saja ngacengnya nih.
Semakin tinggi Fifi menarik pakaiannya, makin jelas badan putihnya kelihatan. Demikian sisi bawah payudaranya ada. Wow.. saya sampai menelan ludah. deg-degan semakin keras. Ops.. apes ada BH-nya! Eit nantikan dahulu, BH-nya dahsyat sekali.. hitam transparan serta puting susunya yang kuduga besar, benar saja ada serta kelihatan jelas, kesempatan ini saya tak perlu menebak , nyatanya warnanya merah sedang, tidak pink sich, lebih tua dikit tetapi tidak coklat gelap. Waktu pakaiannya melalui kepalanya, saya ingin sekali menggenggam payudaranya. Tetapi ingat janji.. wah brengsek.. walau sebenarnya si Fifi kan tidak lihat.
Serta waktu pakaiannya telah lolos melalui kepala, Fifi langsung membuangnya ke atas karpet kamarku. Tangannya kembali turun yang membuat payudaranya kelihatan serta berupa makin menonjol saja. Gile bener.. sss.. alamak tidak tahan nih.. Lalu Fifi merubah tempat berlututnya kesempatan ini ia mengangkangiku. Wow.. kelihatannya saya makin tidak tahan deh. Mana tangan kiriku tidak menggenggam si Junior serta dengan tempat baru ini automatis Fifi menindih perutku. Ia masih bergerak meliuk serta menari. Mungkin tidak nyaman menari diatas selimut, ia merubah dahulu lalu mendadak menyingkapkan selimut untuk membuangnya.
“Eit.. sorry Jon.. saya tidak tahu elu kalau tidur bugil!” kontan ke-2 tanganku menutupi juniorku. Tetapi mana dapat.. lah siaga satu begitu kok. juga ia ngomong dengan kalimat .. bugil! Wah ia jika tidur bugil dong?! mengapa tidak dari dahulu saya masuk kamarnya jika ia sedang tidur.
Sebab saya diam saja tidak mengatakan apa-apa, Fifi kembali lagi berlutut diatas perutku menghadap wajahku dengan awalnya ambil tanganku untuk melepas pegangan yang menutupi si Junior. Sangat terpaksa tanganku tempatnya seperti orang menyerah jika berdiri, kutaruh di samping kepala. Kelihatannya Fifi sedang bergerak menari sekalian buka BH-nya deh.. tetapi sulit atau menyengaja sulit membukanya?
“Fi.. bisa saya bantuin buka BH kamu?”
“Memang kupikir semula ingin nyuruh elu yang bukain.. tetapi gue kagok..” lalu sekalian mengatakan demikian ia rebahan sedikit, tangannya menyokong tubuhnya di samping kepalaku, dengus nafasnya dekat sekali menyapu wajahku. Sebab tempat berlututnya di perutku, yah mulut serta hidungku hanya kebagian lehernya saja. Wah wangi lehernya.. tanganku mulai memeluknya serta mencari hubungan BH-nya di punggungnya. Meskipun telah bertemu menyengaja saya lama-lamain. Enak edan.. memeluk badan hangat cewek kece semacam ini.
“Ayo Jon.. janganlah nakal, hadiahnya ada banyak..” kata Fifi lalu merubah tubuhnya yang ada di atasku hingga alami penurunan dikit serta mukanya bertemu dengan wajahku. Alamak.. dengus nafasnya yang menyentuh wajahku membuatku konak serta makin bernafsu. Tidak paham siapa yang mengawalinya, tahu-tahu bibir kami memelekat serta lidah Fifi menyapu bibirku. Kelihatannya sich Fifi nafsu sekali ingin menciumku kali, habis wajahku masih lurus, tetapi mukanya miring-miring kok. Nah kan ia yang berupaya lebih keras buat menciumku toh?
“Blp.. membuka mulutnya Jon.. saya ajarin ciuman..” kata Fifi. Lalu kuikuti buka mulut, membiarkan lidah Fifi masuk ke mulutku. Ia menyapu gigi depanku, lalu lidahku didorong-dorong serta dibalik-balik semua, serta justru lidahku dikitik-kitik dengan lidahnya juga. Wah dahsyat loh, tukar-tukaran ludah.



Saya lupa jika tanganku telah melepas BH-nya apa belum yang pasti tanganku menyeka punggungnya dengan bebas tanpa ada ganjalan BH semua. Kuusap-usap selalu punggungnya yang mulus serta hangat. Dada kami sich masih terpisah oleh BH-nya. Ops.. baru saya katakan masih terpisah, Fifi menarik BH-nya untuk didepak. Sekalian ciuman demikian, otakku memikirkan sisi bawah kami. Wah senjataku tergesek-gesek sama celana dalam mini si Fifi nih, sakit sedikit sich, lecet tidak yah?
“Fi.. bisa saya lepasin celana dalam elu tidak? kontol gue sakit kegesek-gesek.” kataku melepas ciuman sekejab. Mengakibatkan justru terlepas terus menerus tuch.
“Eit.. janganlah nakal dahulu. Bisa ciuman yang kuajarin?”
“Iya boss..” jawabku.
“Elu diam saja yah..” kata Fifi. Lalu ia bergerak makin turun. Kesempatan ini sampai ia duduk di kakiku. Ia persisnya menempati sisi ujung kakiku, tidak diduduki habis sich, ia bersimpuh dikit, sekalian bergerak perlahan mukanya ikut-ikutan turun sekalian mencium badanku juga. Geli sekali loh, ditambah lagi waktu ia mencium putingku. Wow.. sampai kupegang kepalanya dikarenakan geli. Untung ia tidak geram. Waktu hidungnya terkena bulu kemaluanku, semakin geli serta si Junior mulai terkena dengusannya serta dikecup kepalanya, kelihatannya sich terkena mata tunggal di kepala si Junior tuch.. geli sekali sich.
Edan friends.. kesempatan ini kuduga akan bisa pengalaman dikaraokein deh, saya ingin nikmati rasa-rasanya di karaokein kakak tersayang ini. Diawali dengan jepitan erat bibirnya pada kepala kemaluanku, rasa-rasanya sulit dilukiskan, yah geli-geli enak deh. Ditambah lagi waktu bibir itu masih juga dalam jepitan erat bergerak turun menyentuh lingkaran helm senjataku. Wah rasa-rasanya ingin ngecret waktu itu. Gile bener.. untung juniorku tahan juga.
Ditambah lagi sensasi yang muncul waktu bibir Fifi semakin turun menjalari batang juniorku yang keras serta penuh urat-urat. Waduh, gesekannya sulit dilukiskan (namanya pertama-tama) ditambah lagi waktu itu helm di kepala kemaluanku dijilati oleh lidah hangat Fifi. Wow.. mana tahan, beneran ingin ngecret rasa-rasanya.
Serta waktu jepitan erat bibir Fifi, kakak tersayangku ini makin turun mengarah bulu-bulu kemaluanku yang mulai penuhi pangkal senjataku, ujung kepala helm si junior menyentuh daging halus serta lembut langit-langit tenggorokan Fifi. Weleh.. weleh.. edan man.. sangat nikmat! serta, “Cret.. cret.. cret.. cret.. cret..” seringkali saya ngecret. Kulirik kesana, si Fifi melirikku , gile pandangannya itu.. wow.. sexy sekali.. (seringkali saya membanyangkan serta terbayang-bayang selalu muka Fifi waktu ia sedang mengkaraoke barangku) Gile deh, masih muda gini si Fifi telah jago menyedot senjataku. Ia senang .. tidak setetespun cairan maniku yang meleleh dari mulutnya. Wah di Bohongin film tuch, paling yang sampai meleleh begitu yah sebab si ceweknya tidak ingin menelan protein yang kita mengeluarkan, atau di film tuch sperma meleleh sebab memang asik lihat serta melihat cairan yang meleleh.
“Fiii… aduh.. enak sekaliii…” kataku mendesah perlahan-lahan. Kencang-kencang takut orang tuaku dengar . Gile loh.. ini taboo, pamali.. incest.
“Jon.. hadiahnya belum usai.. ini baru foreplay-nya buat elu…”
Hah..! Gile bener.. ditambah lagi nih?
“Elu basahin memekku dengan ciuman tadi saya ajarin yah? sesaat saya membuat burung elu tegang .” kata Fifi lalu berdiri serta buka CD-nya secepat kilat.
Lalu ia menungging ambil tempat 69 sama seperti gambar-gambar di internet yang kulihat jika ada pasangan yang sama-sama menyedot.
Demikian Fifi dalam tempat mengangkang dengan pahanya terbuka lebar, harum liang kewanitaannya langsung tercium olehku. Gile bener.. sangat nikmat.. enak loh mencium berbau ciri khas liang kewanitaan cewek, wah pantesan banyak gambar orang ismek serta jimek yah? Sebelumnya kujilati dahulu belahan liang kewanitaan si Fifi yang kelihatan telah mulai basah, lalu sesudah seringkali dijilat dengan ujung lidah sampai tubuh lidahku , gelambir bibir luar si Fifi yang warnanya kemerahan sedikit itu mulai buka serta melebar. Nah habis itu janganlah lupa tentu tujuan kita bibir dalam mungil yang warnanya pink. Awalnya yakinkan deh, jilati selalu dari batas liang kewanitaan luar paling bawah dekat perbatasan anus sampai arah klitorisnya, pasti dengan jilatan panjang tanpa ada terputus, ditanggung kegelian tuch cewek yang kita jilati. Nah demikian diulangi seringkali.. asik.. berasa kan sari buah fresh dari badan cewek seperti yang kulakukan pada Fifiku ini, jika berasa juice-nya mulai menyusut kan kurang asik, ubah dengan mengulum semua bibir luarnya yang melambai, yah mengulum serta mengisap lah, selalu sekalian dikit jilat serta sedot selalu, hingga bekas jus dari tubuhnya serta dikit bekas pada lidah kita tetap harus dapat kita nikmati selalu. Umumnya cewek kegelian serta menghasilkan jus alami ini dari dalam tubuhnya. Wow.. asik tentu deh jika normal saling nikmati kita bisa bonus banyak jus.
“Aaahh.. enak Jon.. selalu.. selalu..” kata Fifi.
“Iya Fi.. blp.. saya keenakan.. slup.. slup.. dikaraokein elu itu.. slup..” jawabku.
“Blp.. blp.. ehm.. blp.. blp..” tidak jelas deh apa jawaban Fifi, yang pasti saya ingin sekali hadiahnya bersambung selalu sekaligus saya membalas kesenangan pada si Fifi dong, agar adil.
Sama-sama jilat serta isep yang kami kerjakan kuulangi . Kesempatan ini kutambah dengan jurus baru, dikarenakan lihat gambar di internet (wah lihat gambar porno bermanfaat terkadang yah?). Saya coba masukkan lidah ke liang senggama si Fifi yang mungil tempat keluarnya jus nikmat barusan. Lubang itu sich kelihatan nafsuin sekali. Jelas kelihatan empot-empotan buka tutup dengan beberapa gerakan merangsang nafsuku. Sebab batang kejantananku letaknya jauh, yang paling praktis yah lidah dong. Kudorong-dorong saja lidahku masuk lubang di liang kewanitaan kakak sexy-ku ini, sekalian kadang-kadang jurus-jurus gerakannya kugabung dengan menjilat sela liang kewanitaan serta mengulum semua bibir bawah si Fifi. Wah sangat nikmat, untung si Fifi telah memberikan pelatihan kilat langkah ciuman serta kulum-kuluman.
Sulit dilukiskan kesenangan yang kudapatkan deh, pikirkan saja, kakakku yang sexy sedang mengkaraoke senjataku, sekalian liang kewanitaannya kujilati.
“Jon.. sepertinya elu telah siap terima hadiah lanjutannya nih,” kata si Fifi yang cepat-cepat bangun serta ubah tempat, kesempatan ini ia berjongkok diatas pinggangku. Hehehe.. ia yang tidak tahan tuch. Asik.. tentu saya akan bersenggama dengan kakak cantikku ini. Yang pasti sich memang batang kejantananku tidak ciut-ciut tuch. Fakta si Fifi saja untuk bikin liang kewanitaannya lebih basah dahulu agar kami bersetubuhnya lebih mudah, dibanding fakta membuat juniorku ngaceng
Dengan satu tangan menggenggam juniorku serta satu tangan buka sela liang kewanitaannya, Fifi menunduk lihat pasti agar tidak meleset adegan persetubuhan kami yang pertama ini. Saya sampai meningkatkan kepala kok walaupun telah diganjal bantal tinggi. Edan terlihat sekali bibir kemaluan Fifi yang buka serta siap disusupi oleh batang kejantananku yang ngaceng berat. Si Fifi perlahan turunkan pinggulnya serta juniorku, helmnya berasa menyentuh belahan hangat basah liang kewanitaan Fifi. Semakin si Fifi turunkan pinggulnya, helm si Junior makin tidak kelihatan dengan perasaanku yang makin keenakan.
Si Fifi yang tidak sabar demikian helm si Junior hilang dari pandangannya langsung menempati pinggulku, yah telah amblaslah semua batang badan si Junior serta batang kejantananku itupun amblas dari pandangan.
“Aow… sakit Fi..” maunya saya sich teriak, habis mendadak begitu kulit batang kejantananku tertarik oleh jepitan erat dinding kewanitaan si Fifi. Berasa sekali gesekan serta tarikan kulit itu loh.
“Sstt.. janganlah berisik.. saya sakit Jon.. kurang cocok kali..” kata si Fifi lalu ia mencabut batang kejantananku dengan mengusung pinggulnya . Waw.. kesenangan yang dirasa tidak terlukiskan deh. Tidaklah sampai terlepas semua, kesempatan ini si Fifi menggoyang-goyang dahulu pinggulnya dikit untuk membuat lancar pelumas atau arah yang pas, saya tidak paham deh. Lalu ia turunkan perlahan-lahan saja dahulu. Nah ini baru mantap.. Cocok masuknya. Sekalian si Fifi goyang kiri kanan sedikit serta maju mundur sedikit, pada akhirnya batang kejantananku tenggelam mantap di liang kesenangan kakak tersayangku. Duh.. ujung batang kejantananku menyentuh apaan yah? Jangan-jangan rahimnya kali!
“Oohhh.. Joni sayang..” si Fifi kakakku ini diam tidak bergerak punggulnya tapi sisi atas tubuhnya rebah menindihku. Dadanya yang padat berisi, menindih dadaku, serta mukanya dekat sekali di muka wajahku.
“Fi.. gue bisa mengusap-usap tubuh elu tidak?” saya menanyakan, takut melanggar janji. Ia tersenyum lalu mengangguk saja, serta cepat-cepat mulutku di cipok. Keras! bibirku sampai terbetot sebab menciumnya dengan sedotan semua. Belum terkejut saya atas insiden itu, ia mencium kesempatan ini bibirku dilumatnya serta kamipun bersilat bibir .
Saya tersadar akan ujung si junior yang menyentuh suatu di sana.
“Fi.. elu dapat hamil tidak nih?” tanyaku dengan suara cemas. Lah iya.. edan kali menghamili kakak sendiri, bersenggama dengan kakak kandung saja telah tindakan gila-gilaan. Ditambah lagi sampai hamil.
“Tenang Jon.. barusan gue usai mens kok barusan pagi baru bersih..”
Hah? saya yang melongo.. pantesan saja ia sakit waktu kami baru menyatu barusan meskipun telah becek semenjak kujilati liang kewanitaannya.
“Fi.. elu tidak perawan semenjak kapan nih?” tanyaku.
“Eh.. nakal yah tanya-tanya.. tidak perlu dibicarakan deh.. nikmati saja yah Joni sayang..” kata si Fifi, yah telah. Tetapi kulihat ia jadinya susah tuch dikarenakan saya menanyakan masalah itu. Kami memang terdiam jadinya. Fifi hanya diam waktu menindihku tanpa ada bergerak dengan memiringkan kepalanya di wajahku. Hidung kami bersentuhan. Saya nikmati sekali masa-masa ini. Masa-masa indah menyatu dengan kakak tersayangku. Dengusan nafas halusnya menyapu wajahku dengan keharuman nafas segarnya. (wah jangan-jangan barusan kumur-kumur dengan close-up cair dahulu kali nih) Tanganku mengusap-usap punggungnya yang halus tetapi dikit berkeringat sebab kupegang dalam kondisi lembab. Mungkin tempatnya kurang enak, si Fifi menggerakkan sisi bawah tubuhnya dikit. Wow.. sensasi dalam lubang tempat kami menyatu itu sangat nikmat.
“Fifi kakakku sayang, ngapain nih saat ini..” tanyaku bingung. Nah tanpa ada menjawab ia bangun dari menindih badanku. Kesempatan ini ia betul-betul menempati pinggangku. Wow buah dadanya yang mantap memerah sebab terhimpit barusan kelihatan makin indah saja. Putingnya ngaceng sekali , mancung.
“Nikmati yah Jon, janganlah bergerak-gerak pinggulnya..” kata si Fifi.
“Ok boss..” Lalu awalilah si Fifi bergerak-gerak. sebelumnya sich gerakannya hanya memajumundurkan pinggulnya saja hingga batang kejantananku yang tenggelam dalam-dalam tidak keluar sedikitpun, tetapi di dalam sana rasa-rasanya. Wah.. coba sendiri deh komentarku. Jika saya katakan enak entar tidak yakin. Intinya sulit dilukiskan. Ujung kepala si Junior khususnya helm junior tuch yang nikmati sekali gesekan-gesekan di rongga persetubuhan kami, kelihatannya sich menyentuh-nyentuh suatu benda yang cukup kenyal? seperti ada dodol bola deh di sana. Apa iya itu rahim. Kepala si Junior melingkari serta menyenggol-nyenggol dodol bola itu. Gile bener.. sensasi yang diakibatkan mengagumkan nikmatnya, beneran loh saya berasa sekali serta meyakini, lubang kecil di helm si junior menyentuh serta disentuh suatu di sana.
“Oohhh Jon..”
“Ya.. Fi..”
“Oohhh Jon.. Sayang..”
“Ya.. Fifi sayang..”
“Jon.. aaahh..”
“Ya Fifi kakakku terkasih.. eugh..”
“Oohhh Jon.. Sayang.. enak sekali.. kamu enak Yang?”
“Ya Fifi sayang… wah sangat nikmat aaah.. enak Fi..”
“Pegang serta remas-remas tetekku dong Jon..” kata si Fifi dengan manja.
“Wah tetek kamu mantap sekali Fi.. cocok susunya.. kenceng ..” pujian jujur dariku keluar deh.
“Oohhh Jon… selalu Jon.. lebih kuat remasnya..”
“Ya Fi.. lebih enak?”
“Ooohh Jon.. selalu Jon.. putingnya juga. .”
“Oohhh.. aahhh Joniii..”
“Eh Fi.. janganlah kenceng-kenceng..” kataku cemas , habis lama-lama makin kenceng saja desahan serta suara Fifi yang keluar dari bibir sexy-nya itu.
Kesempatan ini Fifi menunduk deh jadinya, mulutnya mencium mulutku , nah suaranya kan hanya nafas doang tuch. Wah ada yang dahsyat . Kesempatan ini Fifi mulai menggerakkan pinggulnya turun naik. Edan, rasa-rasanya gesekan batang kejantananku pada dinding liang kewanitaan Fifi yang memegang erat itu loh. Waw.. enak edan.. lebih enak dari Frozz deh. Sensasi yang di munculkan sampai naik ke kepalaku, buktinya waktu melalui leher serta mulut nafasku makin menderu-deru. Dapat dibuktikan dong makin enak.. asik loh.

Lumayan lama Fifi lakukan berolahraga naik turun diatas pinggangku, tentu ia lelah , habis meskipun AC kamarku dingin punggungnya keringatan tuch. Tanganku sampai basah telapaknya waktu mengusap-usap selalu dari barusan. Tidak diduga saja Fifi menggerakkan pinggulnya makin cepat serta semakin keras menghujam mengarah batang kejantananku, semakin mantap deh tusukan-tusukannya. Lalu lidahku dihisap kuat-kuat serta ia rubuh lemas sesudah tegang-tegang sedikit awalnya. Wah…. ini orgasme kali yah? Kok saya kaga ngecret sich kata siapa orgasmenya cewek serta cowok harus berbarengan?
Saya iseng ah, walaupun tidak diminta kugoyang pinggulku menyodok naik sedikit. Habis si Fifi diam sich, walau sebenarnya barusan asik menggoyangkan pinggulnya.
“Oohhh Joni.. sayang.. nakal yah.. tetapi enak Jon.. enak sekali.. iya selalu Jon.. kamu enak Yang?”
“Ya.. Fifiku sayang.. kamu telah orgasme yah.. wah licin nih Fi jadinya tetapi nikmat kok aaah.. enak Fi.. enak sekali..”
“Iya Jon.. barusan saya sampai surga tuch.. lidah elu tidak kegigit kan?” bertanya si Fifi. Wah ia tidak sadar barusan mengisap kuat-kuat lidahku, serta dugaanku ia sampai orgasme nyatanya benar. Wah untung tidak digigit ya lidahku. Jika tidak waktu ia lupa begitu salah-salah saya jadi si bisu Joni hehehe… habis lidahnya putus.

“Jon.. agar elu lebih nikmati hadiahnya, ubah tempat yah?” tawar si Fifi padaku. Asik.. doggy model bisa saya kerjakan nih.
“Gaya nungging yah Fi?”
“Elu ingin style demikian?”
“Iya Fi.. seperti di photo dalam internet.”
“Hayo deh sehubungan ini hadiah..”
Kamipun bertukar style jadi doggy model. Hanya sesaat saja, meskipun dahsyat saya lihat Fifi dari belakangnya, dengan kulit punggung mulus walaupun berkeringat, pinggangnya yang ramping serta buah pantatnya yang besar jelas panorama indah tertentu. Tetapi.. ada yang membuat style ini jadi sesaat. Setiap saat kusodok maju batang kejantananku makin ke rongga liang kewanitaan si Fifi, ia seperti tersendak kesakitan.
“Kamu tidak enak yah Fi?” tanyaku pelan-pelan takut menyakiti kakak tersayangku.

“Nggak pa-pa, terusin saja, yang penting kamu suka..” jawab Fifi, weleh-weleh.. baru dua sodokan reaksinya sama juga, kesakitan. Wah saya tidak ingin jadi adik tidak berbudi. Diberi hadiah begitu nikmat ini masak dengan tega menyakiti kakak tersayang sich?
“Fi.. ubah style deh.. style ditambah lagi yang kamu ingin serta kamu kira akan menyenangkan Joni?”
“Oh.. Joni sayang.. saya bener-bener sayang sama elu Jon..” kata Fifi demikian akhiri persetubuhan kami serta kembali menghadap serta memelukku dengan erat. Kembali lagi saya dicium olehnya, kesempatan ini sesaat saja lalu ia ambil tempat persis di dalam ranjang serta mengangkang lebar-lebar, dengkulnya ditekuk naik sampai dekat kepalanya.

Wah.. ini tempat surga bagiku. Gile bener.. memandangnya saja si Junior kaget. Bibir luar liang kewanitaan Fifi automatis merekah (sebab indahnya bentuk bibir itu terkadang ada yang mengumpamakan jadi bunga yang merekah) bibir dalamnya yang berwarna pink serta tidak kalah sexy-nya di mataku ikut-ikutan merekah , buka gerbang surganya yang berbentuk lubang hitam melawan untuk tertutupi oleh batang kejantananku.
Saya dengan masih berlutut bergerak mendekati pintu surga itu, serta dengan tempat dikit berlutut itu kutempelkan juniorku di pintu surga yang gelap itu. Kugesek dikit seperti dalam BF lalu sebab memang masih becek-becek sedikit yah lancar saja kucelupin si junior serta batang kejantananku itu semua. Waw.. gesekan dinding liang kewanitaan kakakku ini masih saja mantap serta kesat, seret justru.
“Aahhh..” si Fifi justru yang bersuara.
“Enak Fi?”
“Iya gerakin keluar masuk dong Jon..”
Saya menurut deh, kugerakkan pelan-pelan saja. Panduan; gerakkan ini semestinya divariasikan antara pergerakan menyerang dengan semua badan serta pergerakan menyerang memakai pinggul saja. Dengan pergerakan pinggul saja tusukan batang kejantanan kita makin dalam loh! serta makin membuat cewek kita keenakan. Kata salah seseorang rekan cewekku sich, bawa cewek tembus surga ke-7. Ditambah dengan tusukan perlahan tetapi mantap. Gocekan kiri kanan waktu menyerang semestinya memang memutari dodol bola di sana, alias memoles semua permukaan bola dodol itu. Waw.. gocekan ini tidak hanya kitanya enak , kujamin, cewek normal akan selekasnya sampai orgasme dengan cukuplah cepat. Asal janganlah lonte saja deh yang telah kelelahan melayani berlangganan (dulu-dulu hooker high class suka sama saya dikarenakan mereka ngakunya sampai orgasme dengan teknikku ini, maklum si Joni pantang sampai orgasme di bawah 1/2 jam, umumnya justru lebih 1 jam, yang penting mengendalikan pernapasan serta pemikiran kita).
Memang tidak lama berjalan, si Fifi kakak tersayangku ini cepat-cepat memperlebar kakinya serta tangannya cepat-cepat mencapai leherku untuk diciumi . Edan ciumannya buas sekali, cepat serta srobotan selalu. Intinya ciuman buas yah demikianlah kali. Tidak diduga saja saya yang masih mengendalikan enak-enak tusukan mantap dalam persetubuhan kami terkaget . Bibirku dihisap keras . Kesempatan ini sebab saya tahu jika si Fifi mungkin sampai orgasme. Saya siaga, menyengaja mulutku semakin merapat, mengawasi giginya kalau-kalau menggigit. Sukses.. tidak terkena gigit.

“Oohhh Jon.. sayang.. enak sekali.. ooohh Jonii.. sss.. kamu enak Yang?”
“Ya.. Fifi sayang.. aahhh.. sangat nikmat Fi.. aaah.. enak Fi..”
“Gila Jon.. elu belum ingin keluar yah?” bertanya si Fifi sesudah cukup surut capeknya.
“Adik siapa dahulu dong?” wah sempat-sempatnya kami yang sedang bercumbu demikian bercanda juga. Tuch hidungku dipencet si Fifi yang masih juga dalam tempat mengangkang ramai serta kutusuk, eh pompa deh.
“Enak tidak Jon hadiahku?”
“Bukan enak Fi.. indah serta sangat bagus.. saya tidak mungkin dapat membalas hadiah semacam ini..” jawabku.
“Ah Joni.. Joni.. adikku sayang.. jika bukan adikku.. saya ingin saja deh pacaran sama elu Jon..”
“Loh memangnya saat ini kagak dapat apa?”

Pada akhirnya sekalian bercinta dengan hot selalu sebelum saya ngecret kami ngobrol-ngobrol dikit.
Saya tidak menyentuh masalah keperawanan serta pacarnya saat ini. Ia hanya narasi batang kejantananku ialah yang terpanjang serta paling besar yang sempat ia rasakan, walau sebenarnya ia baru coba 2 batang kejantanan tidak hanya punyaku.
“Fi.. dikarenakan narasi ngesek serta masalah batang kejantananku yang super menurut elu, sepertinya saya ingin keluar nih..”
“Aahhh.. Joni.. Sayang.. janganlah takut.. saya sayang sekali sama elo Jon.. silahkan saja mengeluarkan di rahimku Jon.. janganlah cemaskan.kuatirkan apa-apa..” kata si Fifi sekalian mengusap-usap perutku semua sekaligus juga mengusap-usap wajahku. Ah mana tahan saya lihat muka manisnya yang cantik serta tersenyum selalu melihatku. Kupompa makin cepat sedikit deh serta dalam-dalam tiap tusukannya.

“Oohhh.. oh.. ah.. ahhh.. heh.. heh.. eh.. eh..” demikianlah suara kami berdua pada akhirnya dikarenakan saya percepat irama persetubuhan kami. “Jonn.. saya keluar nih.. aaahh Joniii…” Wah tampang sexy si Fifi waktu sampai Orgasmenya yang ke-3 kesempatan ini tidak dapat kutahan deh, ditambah lagi mukanya yang memerah berupaya masih tersenyum suka serta tidak pejamkan matanya tetapi lihat ke mataku. Wah.. telah nyobain belum bersetubuh sampai ceweknya sampai orgasme tetapi tidak merem tuch cewek, nah tampangnya cewek demikian menurutku ialah paling cantik darinya. Serta umumnya nikmat lihat muka cewek waktu sampai orgasme, kelihatannya lebih enak dari orgasme tersebut bagiku. Karena itu hobiku membuat orgasme cewek, bukanlah saya orgasme duluan, banyak kok saya justru tidak orgasme waktu menyatu dengan cewek. Sweer.. sebelumnya kupikir saya impoten, tapi nyatanya beberapa cewek katakan justru saya begitu perkasa masalah ranjang serta senggama demikian, Well tidak tahu deh, meskipun hobby bercinta, kupikir tak perlu tiap bersenggama khta keluarkan sperma dong?
“Cret.. cret.. cret..” entahlah berapakah kali sekarang ini saya ngecretnya. Yang pasti cairan hangatku menembak bola dodol dalam medan tempur kami berdua. Wah waktu kaget, demikian kenikmatannya sulit dilukiskan loh. Saya sampai rubuh kecapaian dalam pelukan si Fifi yang masih ngangkang selalu.
“Oohhh Fifi sayang..”
“Yah.. Joni adikku sayang..”
“Hadiah kamu tidak ternilai Fi..”
Malam itu kami tidur seranjang. Bohong besar jika saya narasi senggama sampai pagi. Saya kecapaian kok. Kelihatannya waktu baru berbaring saling sebelum tidur, sebab kami saling lelah untuk matiin lampu, saya lihat hari telah jam 3 pagi.
Dalam ngobrol-ngobrol sebelum nyenyak, kelihatannya si Fifi narasi, perawannya hilang waktu SMA kelas 2, waktu pergi ke luar kota berbarengan kakak kelas lalu saat ini setelah nikmati serta tahu si Fifi tidak perawan , pacarnya yang di universitas mulai menjauhinya, jadi ia kosong tuch sekarang ini, belum bertemu cowok yang sreg.
Serta sebelum nyenyak kami berandai-andai, siapa tahu saja dapat saling selalu tiap malam minggu pergi berbarengan saja. Masalah tidur malam sich, kelihatannya pintu penghubung antar kamar kami harus dicari kuncinya tuch, maklum telah lama belum pernah dibuka.

Anda penggemar judi casino tapi masih bingung mencari agen casino yang aman, terjamin, & terpercaya ? yuk langsung aja mampir di KiosCasino yang pastinya bisa membuat anda betah main didalamnya, Daftar, Main dan Menang.
* Bonus Komisi Rollingan 1% untuk permainan Live Casino Sbobet
* Bonus Komisi Rollingan 0.7% untuk permainan Casino Asia855, CBO855, DREAMGAMING.
* Bonus Komisi Rollingan 0,25% untuk permainan Sportsbook
* Bonus Komisi 2% untuk Refferensi All Games
* Discount Togel up to 66% untuk permainan togel
* Komisi Rollingan UFABET 
   - Sportbook 0.5%
   - SA Gaming 0.7%
   - Gold Deluxe 0.7%
   - W88 0.5%

Info lebih lanjut, kontak kami di 

WA : +855 893 55 129
Line: kioscasino
BBM : D605C56A


Yuk, langsung daftar GRATIS di http://www.kioscasino.org/




EmoticonEmoticon